Kamis, 19 Maret 2009

Panduan Lengkap Beternak Kelinci Pedaging

Saat ini peminat daging kelinci semakin banyak, hal itu terbukti dari meningkatnya seruan akan daging kelinci dipasaran. Tentu saja hal ini menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk menambah penghasilan, mengingat proses pemeliharaan kelinci pedaging tergolong cukup gampang dengan biaya perawatan yang murah.

Kelinci jenis pedaging memang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya. Daging kelinci mempunyai tekstur yang lembut dan termasuk daging sehat lantaran kandungan lemaknya rendah dan kaya akan protein. Daging kelinci juga mengandung senyawa ketotifen yang berguna menyembuhkan penyakit asma.

Jenis-jenis kelinci pedaging yang umum dibudidayakan antara lain:

• Kelinci Flemish Giant

Kelinci jenis ini banyak diternakkan untuk diambil dagingnya lantaran ukuran tubuhnya yang besar dengan berat sanggup mencapai 11 kg.

• Kelinci New Zeland White

Kelinci jenis ini bergotong-royong merupakan hasil persilangan Flemish giant dan kelinci Belgian here. Bobot tubuh kelinci ini sanggup mencapai 5,44 kg dengan angka kelahiran yang cukup tinggi, sanggup 10 hingga 12 ekor per kelahiran.

• Satin Rabbit

Kelinci jenis ini pertama kali ditemukan pada tahun 1930. Kelinci satin rabbit mempunyai bulu tebal dan lebat yang cenderung lurus.

Bobot tubuhnya sekitar 3,8 kg hingga 4,5 kg untuk kelinci jantan. Sedangkan kelinci betina bobot tubuhnya sanggup mencapai 5 kg.

• Kelinci Rex America

Selain dipelihara sebagai kelinci pedaging, kelinci jenis ini juga banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan rumah lantaran mempunyai bulu yang lembut. Tetapi lantaran bobotnya yang cukup berat dan rasa dagingnya yang enak, kelinci rex america lebih banyak dipelihara sebagai kelinci pedaging.

Tahapan dalam budidaya kelinci pedaging:

• Kandang

Kandang untuk berkembang biak idealnya mempunyai suhu ruangan 21° Celcius dengan sirkulasi udara lancar, dan usang pencahayaan idealnya selama 12 jam.

Menurut fungsinya sangkar kelinci dibedakan menjadi tiga, yang pertama yaitu sangkar induk untuk induk/kelinci cukup umur (induk dan anak-anaknya), yang kedua yaitu sangkar untuk kelinci pejantan (khusus untuk sangkar pejantan ukurannya dibentuk lebih besar) dan yang ketiga yaitu sangkar untuk bawah umur kelinci lepas sapih.

Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. 

Kandang yang ideal dibentuk dengan ukuran 200x70x70 cm. Tinggi ganjal 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang untuk bawah umur kelinci (kotak untuk beranak) ukurannya 50x30x45 cm. 

Ada 3 jenis bentuk sangkar untuk budidaya kelinci pedaging, antara lain:

1. Kandang sistem postal

Yaitu sangkar tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.

2. Kandang sistem ranch

Kandang tersebut dilengkapi dengan halaman pengumbaran.

3. Kandang battery

Kandang ini bentuknya menyerupai dengan sangkar berderet, dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). 

Perlengkapan sangkar yang diharapkan yaitu kawasan pakan dan minum yang tahan pecah dan gampang dibersihkan. 

• Pembibitan

Untuk budidaya kelinci pedaging, pilih jenis kelinci yang mempunyai berat tubuh dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu terang menentukan bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak gampang nervous, tidak cacat, mata higienis dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.

• Perawatan bibit dan calon indukan

Perawatan bibit akan sangat menentukan kualitas indukan yang baik, oleh lantaran itu perawatan utama yang perlu diperhatikan yaitu pertolongan pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi sangkar yang baik, serta mencegah sangkar dari gangguan-gangguan dari luar. 

• Sistem pembiakan

Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat-sifat yang spesifik, maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
- In Breeding (silang dalam), yaitu untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik contohnya bulu atau proporsi daging.

- Cross Breeding (silang luar), yaitu untuk mendapat keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggulnya.

- Pure Line Breeding (silang antara bibit yang beda jenis), yaitu untuk mendapat ras/jenis gres yang diharapkan akan mempunyai penampilan yang merupakan perpaduan dari sifat-sifat unggul yang dimiliki kedua induknya

• Reproduksi dan perkawinan

Kelinci betina sebaiknya segera dikawinkan ketika mencapai usia dewasa, yaitu ketika berusia 5 bulan (betina dan jantan). Jika dikawinkan pada usia yang masih terlalu muda, maka kesehatannya akan terganggu dan mortalitas anak cukup tinggi.

Jika kelinci pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya dikawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu perkawinan sebaiknya pada pagi/sore hari didalam sangkar pejantan, dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, gres sehabis itu pejantannya dipisahkan.

• Proses kelahiran

Setelah melaksanakan proses perkawinan, kelinci betina akan mengalami kehamilan selama 30-32 hari. Kehamilan pada kelinci sanggup dideteksi dengan meraba perut kelinci betina sehabis 12-14 hari proses perkawinan. Jika terasa ada menyerupai bola-bola kecil didalam perutnya berarti kelinci tersebut hamil.

Pada 5 hari menjelang kelahiran, induk kelinci dipindahkan ke sangkar beranak untuk memberi kesempatan pada induk kelinci menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulu-bulunyanya didalam sarang.

Induk kelinci biasanya akan melahirkan pada malam hari dengan kondisi anak-anaknya yang masih lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan dalam sekali melahirkan sekitar 6-10 ekor.

• Pemeliharaan

- Sanitasi dan tindakan preventif

Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering biar tidak menjadi sarang penyakit, lantaran kawasan yang lembab dan berair akan menjadikan kelinci gampang terjangkit flu dan penyakit kulit. 

- Pengontrolan kesehatan

Kelinci yang terjangkit penyakit umumnya akan memperlihatkan tanda-tanda lesu, nafsu makannya menurun, suhu tubuh naik dengan mata terlihat sayu.

Jika kelinci memperlihatkan gejala-gejala tersebut, segera pisahkan (karantina) kelinci tersebut dari kelinci-kelinci lainnya.

- Penyapihan dan perawatan

Penyapihan dilakukan sehabis anakan kelinci berumur 7-8 minggu. Anakan kelinci yang disapih dari induknya ditempatkan dikandang tersendiri yang ditempati 2-3 ekor/kandangnya dan harus disediakan pakan yang cukup dan berkualitas.

Pemisahan berdasar jenis kelamin perlu dilakukan untuk mencegah masa birahi yang terlalu dini. Pengebirian juga sanggup dilakukan ketika menjelang dewasa, dan umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan cara membuang testisnya.

- Pemberian pakan

Jenis pakan yang diberikan meliputi:

• Daun-daunan hijau seperti: rumput lapangan, rumput gajah, kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi, dan daun kacang panjang.

• Biji-bijian/pakan penguat seperti: jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. 

Untuk memenuhi kebutuhan pakan pada ternak kelinci perlu diberikan pakan embel-embel berupa konsentrat yang sanggup dibeli di toko/kios pakan ternak biar pertumbuhan ternak kelinci sanggup mencapai bobot sesuai sasaran yang ditentukan maka perlu diberikan pakan embel-embel tersebut.

Pemberian nutrisi embel-embel tersebut selain melalui pakan konsentrat juga diberikan melalui air minumnya.

Pakan kelinci pedaging yang di utamakan yaitu yang sanggup menunjang pertumbuhannya, yaitu daun-daunan hijau menyerupai rumput dan sayuran yang ditambah dengan pakan buatan pabrik/pelet khusus untuk kelinci.

Jika memungkinkan sanggup juga ditambahkan bekatul, ampas tahu dan ampas susu kedelai dalam sajian pakanannya.

Cara pertolongan pakan diberikan 2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari antara jam 7 -8 diberikan pakan berupa pelet dengan sedikit hijauan yang telah dibentuk layu terlebih dulu, sedikit bekatul/ampas tahu/ampas susu kedelai.

Pada sore hari sekitar jam 6 sore diberikan pakan berupa rumput dalam jumlah yang cukup banyak, lantaran intinya kelinci yaitu hewan yang aktif pada malam hari/nocturnal yang pada siang hari lebih banyak bermalas-malasan/tidur-tiduran.

- Pemeliharaan kandang

Lantai/alas kandang, kawasan pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya bibit penyakit.

Sinar matahari pagi harus sanggup masuk ke dalam sangkar untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang sanggup mengganggu kesehatan kelinci.

Dinding sangkar sebaiknya dicat dengan kapur/ter, dan sangkar yang pernah ditempati kelinci sakit juga hatus dibersihkan dengan kreolin/lysol untuk membunuh sisa-sisa virus/bibit penyakit yang masih tertinggal.

Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kelinci ternak:

• Bisul

Disebabkan lantaran adanya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.

Cara pengobatannya: Dengan melaksanakan pembedahan dan mengeluarkan darah kotor yang ada didalam bisul, selanjutnya diberi jodium.

• Kudis

Ditandai dengan timbulnya koreng pada kulit kelinci.

Cara pengobatannya: Dengan menawarkan antibiotik berupa salep.

• Eksim

Disebabkan lantaran adanya kotoran yang melekat pada kulit kelinci.

Cara pengobatannya: Dengan diberikan salep/bedak salicyl.

• Penyakit telinga

Disebabkan oleh adanya kutu.

Cara pengobatannya: Dengan cara meneteskan minyak nabati pada serpihan telinganya.

• Penyakit kulit kepala.

Disebabkan oleh jamur dengan tanda-tanda timbulnya kulit kering menyerupai sisik pada serpihan kepala kelinci.

Cara pengobatannya: Dengan menawarkan bubuk welirang pada serpihan kulit yang sakit.

• Penyakit mata.

Disebabkan oleh basil dan debu dengan tanda-tanda mata kelinci selalu berair dan berair.

Cara pengobatannya: Dengan menawarkan salep mata.

• Mastitis.

Disebabkan lantaran air susu yang keluar sangat sedikit/tidak sanggup keluar. Gejalanya puting susunya mengeras dan terasa panas bila dipegang.

Cara pengobatannya: Dengan tidak menyapih bawah umur kelinci terlalu cepat, biar air susu sanggup keluar secara normal.

• Pilek.

Disebabkan oleh serangan virus. Gejalanya hidung selalu berair/mengeluarkan ingus.

Cara pengobatannya: Dengan penyemprotan antiseptik pada serpihan hidung kelinci.

• Radang paru-paru.

Disebabkan oleh basil Pasteurella multocida. Gejalanya sesak nafas dengan mata dan indera pendengaran terlihat berwarna kebiruan.

Cara pengobatannya: Dengan diberikan minum Sul-Q-nox.

• Berak darah.

Disebabkan oleh protozoa eimeira. Gejalanya nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan kotorannya mencret bercampur darah.

Cara pengobatannya: Dengan diberikan minum sulfaquinxalin dengan takaran 12 ml/1 liter air.

Pada umumnya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pertolongan pakan yang sesuai dan memenuhi nilai gizi serta sesegera mungkin mengkarantina kelinci yang sakit biar tidak menulari kelinci yang lain.

• Hasil dari ternak kelinci

Hasil utama dari perjuangan ternak kelinci yaitu daging dan bulu, sedangkan hasil tambahannya berupa kotoran dan air seni untuk pupuk organik.

Baca juga:

Panduan lengkap beternak Ayam Joper

Cara terbaik biar sukses dalam budidaya ikan bawal

Kolam yang ideal untuk budidaya ikan lele

Demikian informasi wacana "Panduan lengkap beternak kelinci pedaging". Untuk informasi lain seputar kelinci, sanggup dibaca pada artikel suara burung kicau yang lain.

Kunjungi Juga Artikel Ini : Cara mudah Beternak burung kenari
: Tips Panduan Merawat Burung Perkutut

Kelinci Lokal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar