Selasa, 24 Maret 2009

Cara Beternak Jangkrik Untuk Pemula Semoga Berhasil

Semakin maraknya hobi burung kicau, otomatis juga berdampak kasatmata pada tumbuhnya banyak sekali jenis perjuangan yang berkaitan dengan perlengkapan dan kebutuhan burung kicau menyerupai pembuatan sangkar dan perlengkapannya, pakan dan vitamin burung, termasuk perjuangan budidaya jangkrik.

Jangkrik biasanya dimanfaatkan sebagai pakan burung pemakan serangga, sebagai umpan mancing, dan pakan ikan hias. Karena ajakan pasar yang terus meningkat itulah, maka perjuangan ternak jangkrik merupakan salah satu perjuangan yang cukup menjanjikan.

Apalagi harga jangkrik kini ini yang terus meningkat seiring ajakan yang terus meningkat. Padahal modal yang diharapkan untuk ternak jangkrik tidak terlalu besar.

Berikut ini beberapa tahapan dalam beternak jangkrik:

• Menyiapkan lokasi untuk ternak jangkrik

Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum ternak jangkrik ialah mempersiapkan lokasi kadang untuk ternak jangkrik.

Jangkrik membutuhkan sangkar yang menyerupai dengan habitat aslinya. Maka dari itu kita harus menciptakan sangkar ternak jangkrik semoga menyerupai dengan kondisi dihabitat aslinya.

Lokasi pemeliharaan sebaiknya harus tenang, sunyi dan teduh serta mendapat sirkulasi udara yang baik untuk pembiasaan suhu ruangan.

Ruangan dilarang terkena sinar matahari secara langsung, dan sebaiknya jauh dari pepohonan semoga sanggup menyerap panas matahari secara bebas.

Kandang ternak jangkrik juga harus jauh dari sangkar ayam atau binatang lain yang mengganggu. Usahakan juga menghindari lokasi yang banyak predator menyerupai semut, cicak, tokek, dan tikus.

• Menyiapkan ruangan untuk penempatan sangkar ternak jangkrik

Setelah mendapat lokasi untuk sangkar jangkrik yang sesuai dengan kriteria di atas, langkah selanjutnya ialah menyiapkan rumah atau ruangan untuk menempatkan sangkar ternak jangkrik.

Lantai ruangan cukup dari tanah saja tidak perlu dilapisi semen atau dicor, yang penting selalu kering dan tidak terlalu lembab. Usahakan lantai ruangan dibentuk agak tinggi untuk menjaga kelembaban terutama ketika trend hujan.

Tembok ruangan dibentuk semi batako, yaitu 1,5 meter batako dan pada pecahan atasnya asbes dan ventilasi. Atau temboknya berupa asbes dan pecahan atasnya memakai bethek bambu untuk angin2.

Tembok juga sanggup berupa bethek bambu dan pada pecahan luar diberi plastik terpal sebagai epilog untuk menjaga suhu ruangan. Sedangkan atapnya memakai asbes untuk menjaga suhu ruangan lebih stabil dan tetap hangat walaupun turun hujan.

Atap dibentuk miring dengan tinggi sekitar 2,5-3,5 meter. Atap ruangan tidak perlu terlalu tinggi semoga ruangan tetap hangat dan tidak terlalu banyak angin yang masuk. Selanjutnya sangkar sanggup diatur sesuai impian kita.

• Menyiapkan sangkar ternak jangkrik

Langkah berikutnya ialah menciptakan sangkar ternak jangkrik yang ideal semoga jangkrik sanggup hidup dan berkembang sepanjang tahun, hal ini sangat penting alasannya ialah di habitat aslinya jangkrik hanya berkembang biak pada trend tertentu sesuai dengan kondisi alam.

Kandang ternak jangkrik sanggup dibentuk dari  triplek/plywood yang dirancang menyerupai peti dan diberi kaki-kaki untuk menghindari semut. Nantinya pada kaki-kaki sangkar tersebut diberi wadah berupa kaleng atau botol air mineral yang dipotong dan di isi oli bekas sebagai penghalang semut dan predator naik ke sangkar ternak jangkrik. Oli bekas berfungsi untuk pembunuh semut yang akan merayapi sangkar ternak. Jangan memakai air alasannya ialah semut masih sanggup berenang dan naik ke sangkar ternak jangkrik.

Dinding sangkar jangkrik sebaiknya juga diolesi lumpur sawah semoga jangkrik merasa menyerupai berada di habitat aslinya. Agar jangkrik tidak sanggup merayap keluar kandang, pada pecahan atas dinding sangkar sebaiknya dilapisi dengan solatip atau lakban plastik semoga jangkrik tidak sanggup memanjat naik.

Pada pecahan atas sangkar ditutup dengan jaring ikan atau kawat ram semoga predator menyerupai ngengat, tokek dan cicak tidak sanggup masuk kedalam sangkar jangkrik pada ketika dibuka dan untuk epilog kandangnya sanggup memakai terpal yang diberi bingkai bambu.

Kotak sangkar ternak jangkrik dibentuk dari papan atau triplek dengan rangka memakai kayu kaso/kayu reng. Ukuran panjangnya sanggup dibentuk dengan ukuran 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm.

Gunakan lem atau semen pada setiap sambungan dan sudut peti. Gunanya semoga jangkrik yang gres menetas tidak sanggup keluar lewat celah-celah sambungan alasannya ialah jangkrik yang gres menetas ukurannya sangat kecil.

Penutup pecahan atas sangkar sebaiknya diberi engsel semoga memudahkan untuk membuka dan menutup kandang. Pada pecahan depan dan belakang sangkar diberi lubang ventilasi dengan ukuran 50×7 cm, posisinya dibentuk sekitar 10 cm dari pecahan atas kandang. Lubang ventilasi sangkar ditutup dengan kasa kawat ukuran halus semoga jangkrik kecil tidak sanggup keluat melewatinya.

Pada sisi-sisi sangkar diberi celah atau cantelan sebagai pegangan untuk memudahkan ketika mengangkat atau menggeser kotak kandang.

Kandang ternak jangkrik sanggup dibentuk bersusun untuk menghemat kawasan dan efisiensi budidaya. Kandang ternak jangkrik sebaiknya diletakkan di dalam ruangan yang gelap yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Selain harus terlindung dari sinar matahari, suasana disekitar sangkar ternak jangkrik juga harus tenang. Sebaiknya pilih ruangan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik, gelap, jauh dari hiruk pikuk dan kemudian lalang kegiatan Manusia.

• Media hidup untuk jangkrik

Agar jangkrik sanggup hidup menyerupai di alam, sediakan karpet telur atau TRE yang disusun bertumpuk di dalam sangkar ternak. TRE ini berfungsi sebagai kawasan untuk jangkrik beraktivitas, bersembunyi dan beristirahat. Di sela-sela TRE inilah jangkrik akan bertelur, hingga masa panen.

Sebelum TRE dipakai debagai media hidup jangkrik didalam sangkar ternak sebaiknya di jemur dulu selama 6 jam untuk membasmi bakteri, kuman dan penyakit yang ada.

• Menyiapkan bibit jangkrik

Setelah sangkar ternak selesai dibuat, langkah selanjutnya ialah menyiapkan bibit jangkrik. Untuk bibit jangkrik yang akan diternak biasanya ialah jenis G.Miratus dan G.Testaclus. Bibit jangkrik sanggup dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup. Sebenarnya jenis jangkrik lain juga sanggup diternakan, namun ada beberapa spesies jangkrik yang memang sulit atau lambat perkembangbiakannya.

Bibit atau indukan untuk ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan alam. Atau jikalau sulit mendapatkannya, minimal bibit jangkrik jantan harus memakai jangkrik liar, alasannya ialah indukan jangkrik jantan alam (liar) mempunyai huruf lebih agresif.

Ciri-ciri calon indukan jangkrik yang bagus:

• Sungut atau antena masih panjang
• Seluruh anggota tubuh masih lengkap
• Bisa melompat jauh dan gesit
• Tubuh klimis dan mengkilap
• Jangan menentukan calon indukan jangkrik yang ketika dipegang mengeluarkan cairan baik dari verbal maupun dari duburnya.
• Pilih calon indukan jantan yang mengeluarkan bunyi derikan keras.

Ciri-ciri jangkrik jantan yaitu permukaan bulu sayapnya bergelombang dan kasar serta hanya mempunyai dua sungut pada pecahan ekornya. Sedangkan bulu sayap jangkrik betina halus dan terdapat ovipositor/sugut panjang pada pecahan ekornya (Ekornya ada tiga bagian, dan yang tengah merupakan ovipositor).

• Proses mengawinkan jangkrik

Setelah mendapat calon indukan jangkrik yang berkualitas, baik yang kita peroleh dari alam atau yang kita beli dari toko ternak, langkah selanjutnya ialah mengawinkan calon indukan jangkrik semoga menghasilkan telur yang nantinya akan kita ternak.

Usahakan kawasan untuk proses perkawinan berbeda dengan kawasan untuk pembesaran anakan jangkrik. Kondisi sangkar untuk mengawinkan indukan jangkrik sebaiknya dibentuk semirip mungkin dengan kondisi habitat jangkrik di alam dengan mengoleskan tanah liat pada dinding sangkar dan diberi daun-daun kering, menyerupai daun jati, daun pisang atau serutan kayu didalamnya.

Calon indukan jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama, alasannya ialah jikalau indukan jangkrik jantan dan betina berbeda species, maka perkawinan tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan calon indukan jangkrik, kita sanggup memasukkan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10 ekor betina dan 2 ekor jantan. Didalam sangkar perkawinan harus disediakan kolam pasir atau tanah sebagai kawasan untuk bertelur.

Selama masa perkawinan, jangkrik jantan akan mengeluarkan bunyi derik terus menerus, dan jangkrik betina yang telah dibuahi akan mulai bertelur didalam pasir atau tanah yang kita sediakan.

Selama masa perkawinan, indukan jangkrik harus mendapat asupan pakan yang cukup menyerupai kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan sayuran hijau lainnya. Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan hingga pakan membusuk di dalam kandang.

Kita juga sanggup menambahkan hidangan pakan lain menyerupai bekatul, tepung ikan, kuning telur angsa yang telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin untuk melengkapi kebutuhan nutrisi indukan jangkrik semoga telur-telur yang dihasilkan sanggup lebih banyak dan berkualitas.

Jika kita mengalami kesulitan untuk mengawinkan jangkrik, kita sanggup membeli telur jangkrik yang siap ditetaskan.

• Cara menetaskan telur jangkrik

Telur jangkrik akan menetas sesudah 7-10 hari terhitung semenjak terjadinya perkawinan. Kaprikornus kita harus memisahkan telur-telur jangkrik maksimal 5 hari sesudah induk jangkrik betina bertelur untuk menghindari induk jangkrik memakan telurnya sendiri.

Pindahkan telur ke dalam sangkar penetasan yang juga merupakan sangkar untuk pembesaran anakan jangkrik. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh dan sesudah 4-6 hari biasanya telur akan mulai menetas.

Masukan telur-telur tersebut pada selembar kain semoga tetap hangat. Untuk satu sangkar sanggup kita masukkan telur jangkrik sekitar 0,5 kg.

Pada masa penetasan, kelembaban sangkar harus terus dijaga dengan menyemprotkan air, atau menutup sangkar dengan karung goni yang dibasahi.

• Pemberian pakan

Hari-hari terakhir sebelum telur menetas sebaiknya pakan sudah disediakan di dalam kandang. Anakan jangkrik yang berumur 1-10 hari sanggup diberikan pakan ayam (voer) yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan.

Setelah berumur lebih dari 10 hari, anakan jangkrik sanggup mulai dibetikan pakan berupa sayur-sayuran dan jagung muda. Selanjutnya sanggup ditambahkan singkong, mentimun atau ubi.

• Pemeliharaan sangkar ternak jangkrik

Perawatan sangkar jangkrik dilakukan untuk menjaga kebersihan kandang. Selain itu, kelembaban sangkar juga perlu untuk selalu dijaga. Pakan juga harus selalu tersedia, alasannya ialah jikalau lapar jangkrik akan kanibal.

• Masa panen

Setelah kita merawat jangkrik selama kurang lebih satu bulan, maka jangkrik sudah sanggup dipanen. Ada dua hasil ternak yang sanggup kita peroleh, yaitu telur dan jangkrik dewasa. Telur jangkrik sanggup dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran dengan harga yang lebih mahal dari jangkriknya.

Baca juga:

Tehnik pemijahan ikan Koi yang efektif

Tips perawatan ikan Arwana didalam aquarium

Mengenal huruf dan ciri-ciri Murai Batu Bahorok

Demikian informasi ihwal "Cara beternak jangkrik untuk pemula semoga berhasil". Untuk informasi lain seputar jangkrik dan binatang ternak lainnya, sanggup dibaca pada artikel suara burung kicau yang lain.

Kunjungi Juga Artikel Ini : Cara mudah Beternak burung kenari
: Tips Panduan Merawat Burung Perkutut

Kandang ternak jangkrik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar