Sabtu, 28 Maret 2009

Cara Beternak Merpati Potong/Pedaging Untuk Pemula

Burung Merpati merupakan jenis burung yang gampang jinak dan sanggup di umbar atau dilepas diluar kandang, alasannya ialah burung ini akan kembali ke kandangnya sendiri menyerupai halnya Ayam Kampung.

Burung Merpati masih tetap terkenal hingga ketika ini, terbukti masih banyak penggemar burung ini, baik Merpati balap, Merpati hias atau penggemar olahan daging Merpati.

Dengan semakin maraknya hobi memelihara burung Merpati, dan juga semakin banyaknya warung-warung makan atau restoran yang menyajikan olahan masakan daging burung Merpati/dara, tentunya menjadi peluang perjuangan yang cukup menjanjikan kalau sanggup membudidayakannya.

Ada 3 jenis burung Merpati yang banyak dibudidayakan, yaitu:

• Merpati potong/pedaging

Merpati jenis ini sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya.

• Merpati balap/kolongan

Merpati jenis ini khusus dibudidayakan sebagai Merpati lomba, atau sering disebut Merpati klepekan atau Merpati kolongan.

Merpati balap membutuhkan perawatan khusus untuk memaksimalkan performa dan staminanya biar sanggup tampil maksimal ketika dilombakan.

• Merpati hias

Merpati jenis ini sengaja dibudidayakan khusus sebagai burung hias alasannya ialah mempunyai penampilan dan warna bulu yang cantik.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas ihwal budidaya Merpati potong/pedaging.

Berikut ini cara beternak Merpati potong/pedaging untuk pemula:

• Persiapan kandang

Langkah awal dalam beternak Merpati potong ialah persiapan kandang. Kandang untuk Merpati potong sebaiknya dibentuk dengan model sekat-sekat menyerupai kubus, dan diberi lubang dibagian depan sebagai jalan keluar masuk.

Kandang ternak Merpati sanggup ditempatkan dibelakang rumah, atau disamping rumah. Yang terpenting gampang untuk mengawasinya dan jug harus terhindar dari jangkauan hewan predator menyerupai tikus dan kucing.

• Pemilihan indukan

Agar ternak Merpati sanggup cepat berkembang, pilihlah indukan Merpati jantan dan betina yang sehat supaya produktifitasnya tinggi. Pilihlah indukan Merpati dengan ciri-ciri sebagai berikut:

- Tidak mempunyai cacat fisik
- Bulu-bulunya halus, rapi dan mengkilap
- Burung harus sehat (tidak dalam keadaan sakit) dengan mata bening (tidak berair).
- Pilihlah indukan Merpati yang usianya blm terlalu tua.

Jika kita membeli burung Merpati yang belum berjodoh sebaiknya pilihlah yang usianya sekitar 2-3 bulan. Tujuannya ialah untuk memudahkan dalam proses penjinakan dan perjodohannya.

Karena kalau kita beli burung Merpati yang sudah tua, biasanya ketika dilepaskan akan kembali lagi ketempat pemiliknya yang lama.

• Proses perjodohan

Untuk proses penjinakan dan perjodohan, sebaiknya burung Merpati dipelihara di bawah terlebih dulu untuk mengenalkan lingkungan dan pemilik barunya hingga masing-masing Merpati berjodoh, atau sekitar umur 4-6 bulan barulah burung Merpati sanggup dilepaskan dikandang ternak yang sudah dipersiapkan.

Jika burung Merpati sudah berjodoh dan sudah  memasuki masa kawin, maka burung Merpati akan melaksanakan proses perkawinan. Setelah 2-3 hari masa perkawinan biasanya Merpati akan giring, yaitu Merpati jantan akan mengejar-ngejar Merpati betina.

Setelah umur 4-6 bulan biasanya burung Merpati akan mulai memasuki masa kawin dan akan mulai bertelur. Rata-rata burung Merpati bertelur sekitar 3-4 butir yang akan di erami hingga menetas sekitar 19-22 hari.

Setelah telur-telurnya menetas, Merpati akan merawat piyik-piyiknya hingga berumur sekitar 28 hari. Setelah itu burung Merpati akan mulai kawin lagi, bertelur, mengerami, dan merawat anak-anaknya lagi.

• Pemberian pakan

Pemberian pakan pada burung Merpati palasan/umbaran yang dibiarkan hidup liar diluar sangkar sangatlah mudah, yaitu cukup disebarkan di tanah saja, maka burung Merpati akan turun dan berebut makanan yang kita berikan tersebut.

Tapi kalau kita punya waktu luang, sebaiknya kita biasakan untuk memberi makan dari tangan kita dengan menaruh pakannya ditelapak tangan kita. Cara ini bertujuan untuk menjalin ikatan batin antara burung Merpati dan pemiliknya. Hal itu juga akan memudahkan kita untuk menghitung jumlah Merpati yang kita ternakkan, serta gampang untuk memantau kesehatannya.

Jenis pakan yang paling disukai burung Merpati ialah biji-bijian menyerupai jagung, gabah, kacang-kacangan, dan kedelai. Burung Merpati sanggup diberikan pakan 2 kali sehari, yaitu setiap pagi dan sore hari. Air minum juga harus selalu tersedia di sekitar sangkar Merpati.

• Kebersihan kandang

Burung Merpati mempunyai daya tahan badan yang sangat kuat, jadi tidak perlu kuatir akan terjangkit penyakit atau virus. Tapi untuk mencegah serangan virus dan penyakit sebaiknya kandangnya dibersihkan secara rutin.

• Masa panen

Anakan burung Merpati pedaging sanggup dipanen pada usia sekitar 2 bulan untuk dijual pada pengepul atau pribadi dijual pada rumah makan (restoran) yang menjual olahan masakan daging Merpati.

Baca juga:

Cara beternak Ayam Bangkok untuk pemula biar berhasil

Panduan lengkap cara beternak burung puyuh petelur yang benar

Cara menentukan Merpati balap tinggian/kolongan yang bagus

Demikian informasi ihwal "Cara beternak Merpati potong/pedaging untuk pemula". Untuk informasi lain seputar burung Merpati, sanggup dibaca pada artikel suara burung kicau yang lain.

Kunjungi Juga Artikel Ini : Cara mudah Beternak burung kenari
: Tips Panduan Merawat Burung Perkutut

Burung Merpati/Burung Dara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar