Jumat, 13 Maret 2009

Jenis-Jenis Ayam Bekisar Dan Cara Membudidayakannya

Ayam Bekisar merupakan keturunan F1 dari hasil perkawinan ayam hutan jantan dan ayam kampung betina. Ayam bekisar dikembang biakkan sebagai ayam peliharaan/ayam hias yang mempunyai bulu-bulu indah, dan terutama untuk mendapat bunyi kokok yang lebih bagus.

Bulu-bulu Ayam Bekisar didominasi oleh warna bulu ayam kampung betina yang dijadikan sebagai indukannya, tetapi postur tubuh, huruf dan suaranya lebih condong pada ayam hutan hijau sebagai pejantannya.

Pada awalnya para penggemar Ayam Bekisar hanya menyukai warna bulu merah dan hitam saja. Tapi pada perkembangannya, ketika ini warna bulu Ayam Bekisar sangat beragam, bahkan keindahan warna bulu Ayam Bekisar sering dimasukkan sebagai salah satu kriteria dalam evaluasi lomba Ayam Bekisar.

Ayam Bekisar mempunyai delapan warna dasar yang umum yaitu Merah, Hitam, Putih, Kuning, Wido, Kelabu, Blorok, dan Jali. Ayam Bekisar awal mulanya berasal dari Pulau Kangean, yaitu sebuah Pulau kecil di sebelah timur Madura, masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Kemudian Ayam ini menyebar ke seluruh wilayah Pulau Madura, Jawa, Bali, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Beberapa jenis Ayam Bekisar yang populer keindahannya yaitu :

• Bekisar Kangean (Madura)

Merupakan hasil persilangan dari Ayam hutan hijau sebagai pejantannya dan ayam kampung betina yang mempunyai warna bulu satu macam, misalnya: hitam, merah, putih, kuning, dan abu-abu.

• Bekisar Putih (Yogya)

Ciri-cirinya mempunyai warna putih mulai dari paruh hingga cekernya, kecuali belahan jengger, pial, dan cupingnya berwarna merah.

• Bekisar Hitam (Parakan)

Merupakan hasil persilangan ayam hutan jantan dengan ayam kedu hitam betina. Ciri-cirinya bertubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam.

• Bekisar Multiwarna (Solo)

Ayam ini mempunyai ukuran badan sedang dan kaya akan warna dengan bulu belahan leher, bulu pelana, dan bulu hias berwarna merah menyala. Suara Ayam Bekisar ini sangat nyaring dengan ujung bunyi yang meninggi.

Secara umum Ayam Bekisar merupakan hasil perkawinan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina. Sehingga, postur tubuhnya mewarisi bentuk fisik ayam kampung, tapi dengan bulu-bulu seindah ayam hutan jantan yang hitam kehijauan.

Tapi sayangnya, walaupun mempunyai bunyi kokok merdu dan mempunyai penampilan fisik yang menawan, tapi masih mewarisi sifat gampang stress dan rawan mati ibarat ayam hutan jantan.

Untuk mendapat anakan Ayam Bekisar berkualitas, waktu terbaik untuk mengawinkan indukannya ialah pada ketika demam isu kemarau, sekitar bulan Maret hingga bulan Agustus. Karena kalau dikawinkan pada ketika demam isu dingin/musim hujan, seringkali telurnya tidak sanggup menetas.

Setelah bertelur, masa pengeraman telur akan berlangsung selama 21 hari, dan sesudah dua ahad dari menetasnya telur, indukan sanggup dikawinkan lagi. Dalam sekali bertelur, indukan ayam kampung betina menghasilkan telur sekitar 12 butir, tapi rata-rata yang sanggup menetas hanya separuhnya saja.

Setelah menetas, anakan Ayam Bekisar lalu di sortir berdasar kualitasnya. Dari enam telur yang menetas tersebut, biasanya hanya ada satu ekor anakan yang berkualitas.

Untuk maslah pakan tidak jauh berbeda dengan pakan ayam kampung. Untuk anak ayam yang berusia satu hari hingga dua bulan diberikan pakan berupa voer BR1, dan untuk menghindari penyakit flu dan muka infeksi (CRD), anakan Ayam Bekisar sanggup diberi vaksin khusus ayam tiap tiga bulan sekali.

Cara beternak Ayam Bekisar:

Penemu Ayam Bekisar pertama kali ialah masyarakat Pulau Kangean-Madura. Berawal dari ketidak sengajaan mengawinkan ayam kampung betina dengan hebat ayam hutan hijau.

Cara mengawinkan ala masyarakat Kangean ini terbilang unik, yaitu dengan mendekatkan babon ayam hutan hijau betina dengan hebat ayam hutan hijau yang sudah jinak. Setelah hebat ayam hutan hendak mengawini babon ayam hutan, maka segera susupkan ayam kampung betina dibawah hebat ayam hutan, sehingga yang dikawini ialah ayam kampung betina.

Tehnik mengawinkan ala Kangean ini tergolong sulit dilakukan, alasannya ialah ayam jantan hijau yang dipakai sebagai indukan harus benar-benar sudah jinak dan tidak takut orang.

Cara mengawinkan yang lebih gampang ialah dengan menempatkan pejantan ayam hutan hijau dan ayam kampung betina dalam satu kandang. Pilihlah ayam kampung betina yang postur tubuhnya kecil (ayam wareng) yang mempunyai warna bulu lurik coklat abu-abu ibarat ayam hutan betina.

Pada tahap awal keduanya diletakkan dalam sangkar terpisah tapi berdekatan atau diberikan sekat biar sanggup saling melihat setiap harinya. Setelah terlihat gejala pejantan ayam hutan mulai tertarik dengan ayam kampung betina, keduanya sanggup mulai disatukan dalam satu kandang.

Pada tahap ini, berikan ekstra fooding (EF) ibarat jangkrik dan ulat hongkong (UH) dengan porsi lebih banyak pada pejantan ayam hutan untuk membangkitkan birahinya.

Pantau perkembangan keduanya, kalau keduanya sanggup akur dan tidak saling menyerang berarti sudah kondusif atau sanggup dikatakan berjodoh dan tinggal menunggu proses perkawinan terjadi.

Baca juga:

Tips perawatan Ayam Hutan Hijau biar rajin bunyi

Resep diam-diam untuk menambah stamina Ayam Bangkok

Jamu dan embel-embel untuk menambah stamina Merpati balap

Demikian gosip wacana "Tips biar sukses beternak Ayam Bekisar". Untuk gosip lain seputar Ayam Bekisar, sanggup dibaca pada artikel suara burung kicau yang lain.

Kunjungi Juga Artikel Ini : Cara mudah Beternak burung kenari
: Tips Panduan Merawat Burung Perkutut

Ayam Bekisar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar