Senin, 09 Februari 2009

Kunci Sukses Murai Watu (Mb) Lapangan

Kunci utama kesuksesan Murai Batu (MB) lapangan yaitu pada keseimbangan antara birahi, emosi dan power/stamina.

Lalu bagaimana ciri-ciri seekor Murai Batu (MB) telah sinkron antara birahi, emosi dan powernya atau sudah siap tempur..??

Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap tempur antara lain:

• Sangat responsif terhadap suara-suara tertentu.

• Jika diganggu akan eksklusif bereaksi, minimal dengan mendirikan bulu putih pada bab punggung, atau memainkan ekornya.

• Menjadi lebih gacor dari biasanya.

Antara birahi dan emosi sebenarnya saling mendukung, bukan bertolak belakang. Artinya Murai Batu (MB) yang sedang birahi cenderung galak atau emosinya tinggi.

- BIRAHI sanggup didapatkan dari asupan Ekstra fooding (EF) menyerupai jangkrik, kroto dan ulat hongkong (UH) dalam porsi yang memadai.

- EMOSI sanggup dimaksimalkan dengan penjemuran dan pengerodongan, serta sumbangan Ekstra fooding (EF) yang mempunyai imbas panas menyerupai ulat hongkong (UH).

- STAMINA sanggup didapatkan dari asupan Ekstra fooding (EF) yang cukup serta pengumbaran yang teratur.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) over birahi:

• Jika melihat musuh cenderung mengeluarkan suara-suara kecil dengan gaya merayu menaik turunkan kepalanya.

• Sering turun kedasar sangkar.

• Sering terlihat mematuk-matuk sesuatu sebagai pelampiasan birahi menyerupai jeruji dan ornamen sangkar lainnya.

• Jika digoda segera turun kedasar sangkar sambil membuka sayap (ngelowo/ngebatman).

Ciri-ciri Murai Batu (MB) over emosi:

• Jika melihat musuh dari akrab cenderung menerjang sangkar menyerupai ingin menerkam lawannya.

• Sering mencambuk-cambukkan ekornya.

• Memainkan bunyi ketrekannya dengan terperinci dan keras.

• Tidak terlihat membuka sayap.

Settingan Murai Batu (MB) menjelang lomba:

Sebaiknya dua ahad menjelang lomba/latber, Murai Batu (MB) harus kita persiapkan dengan matang, baik dari tingkat birahi, emosi, maupun staminanya sebelum turun lapangan.

Pada ahad pertama perawatan masih sama menyerupai biasa, hanya porsi sumbangan Ekstra fooding (EF) digenjot untuk meningkatkan birahinya. Ekstra fooding (EF) yang kita berikan tergantung dari kebiasaan dan sesuai dengan trial error yang sudah kita coba selama ini.

Pada ahad Kedua perawatan mulai kita atur sesuai dengan dampak yang terjadi pada Murai Batu (MB) gacoan kita. Pada ahad kedua ini kita setting tinggkat birahinya, kalau over birahi (OB) biasanya burung cenderung sering ngeruji dan pada ketika pagi/subuh gacornya berlebihan.

Pada ahad kedua inilah kita harus benar-benar jeli mengamati perkembangannya. Kalau burung terlalu birahi, porsi sumbangan Ekstra fooding (EF) dikurangi sedikit, ditambah mandi pada sore hari serta kerodong double dan sudah tidak masuk sangkar umbaran lagi untuk menyimpan tenaga. Kalau masih kurang birahi, porsi Ekstra fooding (EF) sanggup ditambah dan durasi penjemuran ditingkatkan lagi.

untuk settingan Ekstra fooding (EF) menyerupai jangkrik dinaikkan mulai h-3 sebelum lomba sebagai bekal tenaga ketika mengikuti lomba, dan pada h-1 sebelum lomba sebaiknya Murai Batu (MB) lebih banyak dikerodong (full kerodong).

Selebihnya untuk sumbangan ulat hongkong (UH) atau Ekstra fooding (EF) lainnya menyerupai kroto pemberiannya harus diadaptasi dengan aksara masing-masing Murai Batu (MB), alasannya yaitu satu jenis Ekstra fooding (EF), belum tentu cocok untuk semua tipe Murai Batu (MB).

Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang belum sinkron antara birahi dan emosinya:

• Birahi rendah emosi tinggi

Biasanya rajin ngeplong, nembak dan ngeplay tapi durasinya kurang maksimal alasannya yaitu birahinya rendah sehingga kuantitas suaranya berkurang dan kadang suka berhenti ditengah jalan.

• Emosi rendah birahi tinggi

Mainnya cenderung suka turun tangkringan, ngeruji atau bahkan ngebetmen/ngelowo dan banyak ngeriwik saja jarang mengeluarkan tembakan.

Itulah pentingnya perawatan satu ahad sebelum lomba biar kita sanggup mengontrol tingkat birahi dan emosinya biar seimbang biar Murai Batu (MB) sanggup full bongkar isian dengan durasi yang usang tanpa jeda, ngeplay dan ngotot ketika dilombakan dan tidak bertingkah badung menyerupai ngeruji, ngelantai dan mbetmen.

Untuk Murai Batu (MB) yang diperuntukkan untuk lomba sebaiknya dikondisikan biar tidak gacor dirumah untuk menyimpan tenaga.

selama dua ahad cukup kita kontrol tingkat emosi dan birahinya saja tanpa mengharapkan burung gacor dirumah, untuk itu sebaiknya Murai Batu (MB) lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap hari, bahkan kalau perlu dikerodong double.

Murai Batu (MB) yang sudah siap lomba sanggup dilihat dari reaksinya ketika mendengar siulan, tepokan tangan, atau mendengar bunyi Mp3 Murai Batu (MB) lain. Kalau Murai Batu (MB) eksklusif bereaksi mendirikan bulu putih di punggungnya dan membalas dengan suara-suara tembakan berarti Murai Batu (MB) tersebut dalam kondisi siap tempur.

Kesimpulannya:

Settingan birahi Murai Batu (MB) lebih banyak dipengaruhi oleh faktor sumbangan Ekstra fooding (EF), sedangkan emosinya cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh penjemuran dan pengerodongan.

Untuk mendapat settingan yang tepat, kita harus berani melaksanakan trial error, sehingga kita tahu jenis Ekstra fooding (EF) apa yang cocok untuk Murai Batu (MB) kita dan berapa banyak dosis yang harus diberikan, sehingga tidak kurang ataupun over.

Settingan emosi Murai Batu (MB) cenderung dipengaruhi oleh birahinya. Artinya kalau Murai Batu (MB) sedang over birahi (OB) akan cenderung menjadi galak, demikian juga sebaliknya.

Selain itu, emosi Murai Batu (MB) juga sanggup dipengaruhi oleh aksara dari burung itu sendiri, baik aksara bawaan (tipe fighter tinggi), maupun aksara yang muncul alasannya yaitu efek dari perawatan sehari-hari.

Murai Batu (MB) yang mempunyai aksara emosi tinggi/fighter tinggi sanggup disiasati dengan intensitas mandi lebih sering untuk mengurangi atau menurunkan tingkat emosinya dan juga perlu sering diumbar, serta porsi sumbangan kroto diperbanyak. Bila diharapkan sanggup diberikan minuman berupa larutan penyegar, tapi penggunaannya tidak direkomendasikan untuk harian.

Sedangkan Murai Batu (MB) yang terkesan dingin/kurang emosi/fighter rendah sanggup disiasati dengan cara full krodong dan tidak mandi serta memaksimalkan durasi penjemurannya. Berikan Ekstra fooding (EF) berupa ulat hongkong (UH) dengan porsi yang lebih banyak, atau sanggup juga dengan melaksanakan charge dengan Murai Batu (MB) betina.

Baca juga:

Cara merawat burung Cililin biar cepat gacor

Fungsi utama kerodong untuk burung kicau

Beberapa manfaat terapi umbaran untuk burung kicauan

Demikian gosip wacana "Kunci sukses Murai Batu (MB) lapangan". Untuk gosip lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel suara burung kicau yang lain.

Kunjungi Juga Artikel Ini : Cara mudah Beternak burung kenari
: Tips Panduan Merawat Burung Perkutut

Murai Batu (MB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar