Jumat, 27 Februari 2009

Kelebihan Dan Kekurangan Murai Kerikil Ekor Hitam (Black Tail)

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) ketika ini cukup banyak peminatnya. Pamornya mulai terangkat semenjak banyak bermunculan jawara-jawara Murai Batu dari jenis ekor hitam pada event-event lomba burung kicau tingkat Nasiaonal.

Hal itu menciptakan minat para Mania terhadap Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) ikut meningkat mengikuti isu terkini pasar, ialah bila ada jenis burung tertentu yang sedang ramai di arena lomba atau yang sering meraih prestasi, niscaya akan pribadi di ikuti dengan maraknya minat penggemar yang ramai-ramai ikut memelihara jenis burung yang sama, dan hal itu tidak hanya dilakukan oleh para pemain lapangan saja tapi juga para penggemar burung rumahan juga mengikuti isu terkini tersebut.

Jika melihat dari asal habitatnya, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) banyak ditemukan dikepulauan-kepulauan kecil disekitar Pulau Sumatera dan Aceh.

Semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) dari semua wilayah rata-rata mempunyai ukuran badan yang relatif sama, ialah tidak terlalu besar. Panjang ekornya rata-rata sekitar 10-12 cm, tapi ada juga yang mempunyai panjang ekor 14-16 cm dan ada juga yang lebih panjang dan biasa dinamakan Murai Batu Nias Raja.

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) mempunyai ciri khas masing-masing sesuai kawasan asalnya, contohnya saja:

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Nias mempunyai bentuk ekor hitam yang sangat mulus.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sinabang mempunyai ukuran badan agak kecil, kepala kecil, dan ukuran ekor yang paling pendek di antara Murai Batu ekor hitam lainnya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Pulau Lasia mempunyai ukuran badan lebih besar serta ukuran ekor yang agak panjang, dan bila dilihat pada bab ekornya terdapat noktah putih yang hanya terlihat pada bab dalam bulu ekor dibagian ujungnya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang pada ke enam helai bulu ekornya mempunyai dua jenis warna ialah tiga pasang bulu ekor berwarna hitam polos dan tiga pasang bulu ekor lainnya terdapat noktah putih yang berdiameter sekitar 1 cm pada ujung ekornya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sabang mempunyai ukuran ekor lebih panjang seolah-olah dengan Murai Batu ekor hitam asal Lempuyang.

Secara umum, dari semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) tersebut mempunyai beberapa kelebihan pada Mental fighternya yang tangguh, performa tarung yang stabil, bunyi tembus melengking dengan banyak variasi, dan semakin bertambah usianya maka kualitas suaranya akan semakin anggun dan sulit untuk ditandingi oleh jenis Murai Batu ekor putih (White tail).

Dulu, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) sempat mendapat stigma negatif bahwa Murai Batu jenis ini sulit untuk bisa menjuarai lomba, sehingga menciptakan Murai Batu ekor hitam ditinggalkan oleh banyak penggemarnya dan jarang terlihat tampil pada ajang lomba burung kicau.

Namun kini, anggapan negatif tersebut telah terbantahkan dengan banyaknya Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) yang bisa berprestasi di event-event lomba bergengsi kelas Nasional.

Baca juga:

Mengenal ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Lampung

Murai Batu trotolan hutan vs Murai Batu trotolan penangkaran

Ciri-ciri perbedaan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Demikian isu ihwal "Kelebihan dan kekurangan Murai Batu ekor hitam (Black tail)". Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel suara burung kicau yang lain.

Kunjungi Juga Artikel Ini : Cara mudah Beternak burung kenari
: Tips Panduan Merawat Burung Perkutut

Murai Batu (MB) Nias

Tidak ada komentar:

Posting Komentar